Mengukir Prestasi di Sela Kesibukan Kuliah, Feri Dwi Aryanta Borong Banyak Prestasi dan Harumkan Nama Polkesyo
Feri Dwi Aryanta, salah
satu mahasiswa berprestasi dari Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta yang mengukir banyak prestasi di sela-sela kesibukan kulIahnya.
Bahkan Ia masih sempat meraih berbagai juara di beberapa perlombaan ditengah kesibukannya
menyusun skripsi. Baru-baru ini Ia meraih prestasi sebagai salah satu Duta
Generasi Berencana (GenRe) DIY 2022, Juara 1 lomba pidato di STIKES Yogyakarta,
dan Juara 2 lomba public speaking yang diselenggarakan MERCOMMFEST 2022.
Hal itu tentu sangat membanggakan bagi pihak kampus.
Dalam mengukir sebuah
prestasi, Feri menyampaikan bagaimana Ia menemukan sebuah bakat dalam dirinya
sehingga menjadi sebuah potensi untuk meraih prestasi. Feri menyadari Ia
memiliki minat dalam bidang shortfilm. Akhirnya Ia menekuni bidang tersebut dan
mengikuti berbagai perlombaan. Dalam proses melatih skill yang Ia miliki, Ia biasanya
mencari sebanyak-banyaknya info perlombaan shortfilm untuk menambah
pengalamannya. Menurut pernyataannya “dalam mengikuti perlombaan mengukir
prestasi itu penting, tetapi yang lebih penting adalah pengalaman”. Feri sempat
memenangkan beberapa perlombaan shortfilm, yang terbaru Ia raih antara lain juara
1 Shortfilm yang diselenggarakan UKM P4GN dan juara 2 shortfilm Dies
Natalis Kesehatan Lingkungan.
Biasanya persiapan yang dilakukan Feri saat berkompetisi mengikuti perlombaan yang pertama adalah niat. Menurutnya, seseorang harus memiliki mental niat siap menang dan niat siap kalah sebelum mengikuti perlombaan. KemudIan yang selanjutnya adalah siap mengorbankan waktu dan bIaya. Biasanya dalam proses perlombaan diperlukan biaya pendaftaran, namun kita perlu memilih yang sekiranya biaya tersebut tidak memberatkan kita.
Proses pencapaian
prestasinya memenangkan berbagai perlombaan shortfilm tak lepas dari sebuah
kendala. Feri sering menghadapi kendala dalam dua hal, yaitu sulitnya menemukan
partner dalam take pembuatan video dan waktu. Waktu seringkali menjadi kendala terbesar
karena dalam pembuatan shortfilm biasanya terdapat proses penyusunan script
atau naskah yang paling banyak memakan waktu. Ditambah lagi dengan kesibukannya
mengajukan proposal dan revisi skripsi jadi Ia harus pandai-pandai dalam
mengatur waktu.
Feri juga menyampaikan beberapa pesan yaitu “Ketika kita masih muda, kita masih punya tenaga, cobalah ikuti berbagai kegiatan.” Feri berharap dalam pesannya tersebut kita mampu menemukan potensi dan bakat yang kita miliki dari hasil mencoba banyak hal. Prestasi dapat diukir dengan belajar dari beberapa pengalaman. Sebagai mahasiswa kita harus mampu menggali potensi yang ada pada diri kita sendiri dengan terus menambah pengalaman seperti yang disampaikan Feri pada pernyataan sebelumnya.
Kontributor:
Annisa
Rahmi
Komentar
Posting Komentar