SEMINAR NASIONAL "SINERGY OF INTER-PROFESSIONAL GIS BASED EARLY WARNING SYSTEM FOR STUNTING PREVENTION IN NEW NORMAL ERA" OLEH HMJKL POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

 

Pada Sabtu Kliwon 31 Oktober 2020 pukul 07.00 WIB, telah dilaksanakan Seminar Nasional oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Seminar Nasional ini mengusung tema “Sinergy Of Inter-Professional Gis Based Early Warning System For Stunting Prevention In New Normal Era”. Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars WBK, laporan ketua panitia, dan sambutan pembukaan resmi Semnas oleh Joko Susilo, SKM., M.Kes. selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Seminar nasional ini menghadirkan empat narasumber yang menyampaikan materi tentang pencegahan stunting pada tatanan new normal. Narasumber yang pertama adalah Dr. Kirana Pritasari, MQIH. selaku Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI yang diwakili oleh Dr. Imran Agus Nurali, SpKO. yang menjabat sebagai Direktur Kesehatan Lingkungan, Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI. Beliau menyampaikan materi yang berjudul “Roles of Ministry of Health in Stunting Prevention in New Normal Era”. Dalam penyampaian materi ini, beliau menjelaskan bahwa perlu adanya kolaborasi dari berbagai profesi, khususnya di puskesmas, dalam mencegah dan menurunkan kasus stunting di Indonesia. Beliau menambahkan bahwa kualitas generasi bangsa Indonesia di masa yang akan datang dipengaruhi oleh kualitas generasi di masa sekarang. Terdapat 3 komponen utama penanggulangan stunting, yaitu pola asuh, pola makan, dan air bersih sanitasi.

Narasumber yang kedua adalah Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes. selaku Ketua Umum PP Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) yang diwakili oleh Dr. Heru Subaris Kasjono, SKM., M.Kes. selaku pengurus daerah HAKLI D.I. Yogyakarta. Materi yang disampaikan oleh beliau berjudul “Roles of Sanitation Profession in Accelerating Stunting Prevention in New Normal Era”. Beliau menyampaikan bahwa sanitarian ikut berperan dalam mempercepat penurunan stunting yaitu penyediaan air bersih dan sanitasi yang meliputi pengawasan sarana air minum dan pemeriksaan kualitas air minum.

Narasumber yang ketiga adalah Sutarti, S,SiT., MPH. yang menjabat sebagai Ketua PD Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang menyampaikan materi dengan judul “Ante-natal Care/Pre-natal Care in Stunting Prevention in New Normal Era”. Beliau menyampaikan bahwa bidan merupakan garda terdepan dalam KIA. Ibu hamil yang menderita anemia akan berdampak pada janinnya dan memiliki risiko pada saat melahirkan. Beliau juga menyampaikan mengenai Program Indonesia Sehat yang terfokus pada Standar Pelayanan Minimal, Pendekatan Keluarga, dan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).

Narasumber yang keempat adalah M.Primiaji Rialihanto, SST., M.Kes. selaku Tim Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPD Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) D.I. Yogyakarta. Beliau menyampaikan materi yang berjudul “Optimalization of Food and Nutrition in Stunting Prevention in New Normal Era”. Beliau menyampaikan bahwa stunting dipengaruhi oleh asupan zat gizi dan penyakit infeksi serta dipengaruhi oleh faktor tidak langsung meliputi ketersediaan pangan, perawatan Anak dan Ibu hamil, pelayanan/fasilitas kesehatan, air bersih, masalah pembuangan limbah, WC dan lainnya yang menyebabkan infeksi. Narasumber keempat ini menjadi narasumber terakhir dalam seminar nasional ini dan acara ditutup pada pukul 13.00 WIB.












Komentar

Postingan Populer