Pengembangan Kapasitas Anggota II UKM KSR PMI Unit Poltekkes Kemenkes Yogyakarta



Meskipun memasuki libur semester, Mahasiswa Polkesyo tidak kehabisan kreativitas dalam menyelenggarakan kegiatan menarik seperti kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu Wage, 12 Juni 2021 ini. Pihak KSR PMI Unit Poltekkes Kemenkes Yogyakarta mengadakan kegiatan Pengembangan Kapasitas Anggota II untuk pengurus dan anggota UKM KSR PMI Unit Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang dimulai pada pukul 08.00 WIB melalui media ZOOM MEETING. Kabar itu tentu merupakan hal baik karena hari weekend produktif masih bisa kita didapatkan, meski di tengah akses maya seperti saat ini. 

Kegiatan diawali dengan pembukaan yaitu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dan hymne PMI, pembacaan 7 Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, laporan ketua panitia, sambutan Pembina KSR PMI Unit Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, sambutan Wakil Direktur 3 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, doa bersama, sesi foto bersama, absensi, acara inti yang berupa materi Pengembangan Kapasitas Anggota “Assessment”, tanya jawab, presentasi kelompok anggota KSR PMI Unit Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, evaluasi dari pemateri, dan penutup yaitu closing statement dari Pemateri, dan sesi dokumentasi.

Citra Ratih Maylani Putri sebagai ketua panitia menuturkan “tujuan diadakaannya
kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anggota KSR PMI Unit Poltekkes Kemenkes Yogyakarta agar berwawasan luas dan rangkaian acara ini menarik sebab bekal materi kita oleh bapak Sarjuri dan acara ini dihadiri oleh tamu undangan yang spesial yaitu perwakilan relawan PMI sukarelawan Sleman”

Sambutan dari Bapak Ns.Maryana, S.SiT.,S.Psi.,S.Kep.,M.Kep selaku Pembina KSR PMI Unit Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan jumlah peserta internal 129 orang. Beliau menuturkan bahwa kegiatan Pengembangan Kapasitas Anggota merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya. Meskipun tahun ini diadakan secara daring, namun materi tetap dapat tersampaikan dengan baik dan sesuai dengan 7 Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.

Sambutan dari Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta diwakilkan oleh Wakil Direktur 3 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Bapak Dr. Iswanto, S.Pd, M.Kes. Beliau menuturkan Acara Pengembangan Kapasitas Anggota yang ke-2 merupakan wujud pelatihan anggota untuk lebih baik dan mengerti dalam menangani kasus di dalam ataupun di luar kampus dan meningkatkan sumber daya manusia KSR PMI Unit Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dalam kondisi apapun. Beliau mengapresiasi karena dengan diadakannya acara ini, UKM KSR PMI Unit Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dapat belajar lebih baik lagi dan lebih bertanggungjawab. Di akhir beliau berpesan agar kegiatan berjalan lancar koordinasi itu perlu baik dalam divisi, bidang, dan lain-lain. Kuncinya ialah tenang dalam berpikir.

Kegiatan yang tak bisa dilewatkan karena hadir narasumber yang luar biasa yakni Bapak Sarjuri (Staf Bidang Diklat, SDM, dan PB PMI Sleman). Beliau menuturkan bahwa dengan adanya pengembangan “Assessment” ini dapat menyiapkan anggota PMI untuk tindakan gawat darurat. Seperti halnya kejadian musibah banjir yang ada di yogyakarta assessment harus melalui penelitian obyektif terlebih dahulu agar data-data yang masuk ke PMI tidak ada yang berbeda. Assessment bisa dilakukan 2 hari sekali, dan jangan memaksakan assessment bisa berjalan sendiri. Menanyakan assessment yang efektif bisa dilakukan Ketika sedang melakukan pelayanan. Assessment bisa dilakukan tanpa harus ke lapangan, dengan teknologi di masa kini seperti grup whatsapps dan sumber informasi yang benar. Diakhir pembawaan materi diadakan sesi tanya jawab, dan para peserta sangat antusias untuk bertanya. 

Pertanyaan pertama datang dari peserta kak Dhisa. Pertanyaan yang ditanyakan kak Dhisa adalah “bagaimana cara menilai informasi yang akurat seperti apa?” kemudian ditanggapi oleh Bapak Sarjuri bahwa sumber informasi jangan hanya satu orang namun beberapa orang supaya benar benar mewakili semua data yang ditanyakan. Setelah itu, Kak Diva menanyakan juga tentang “kesalahan seperti apa yang sering terjadi saat assessment dan bagaimana mengatasinya?”. Oleh Bapak Sarjuri dijawab seringkali sumber informasi yang dituju tidak tepat dan cara mengatasinya dengan harus membuat pedoman wawancara dan dilist sumber informasi dengan orang yang sudah ada dilapangan.

Di akhir beliau berpesan “Alhamdulillah kita bisa memulai dari awal lagi, yang terpenting adalah kita paham sebelum dan sesudah bertindak dalam praktik lapangan langkah apa saja yang harus kita persiapkan seperti dokumen penting apa saja yang kita perlukan baik itu isi formulir untuk wawancara, serta analisa atau observasi di lapangan bersama masyarakat setempat”.


Reporter: Niken Kristin dan Riska Annisa

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer